5 Poin Penting Dalam Alur Cerita Malin Kundang

 

Malin kundang merupakan salah satu cerita yang menarik untuk dibacakan. Cerita yang penuh dengan nasehat membuat banyak orang tua memilih kisah tersebut untuk menghantarkan petuah positif kepada anak. Lantas tahukan anda bagaimana kisah lengkap cerita Malin Kundang? Simak 5 poin penting dalam alur ceritanya sebagai berikut.

Ringkasan Alur Cerita Rakyat Malin Kundang

  1. Malin Kundang Hidup Dengan Ibunya Yang Bernama Mande Rubaya

Kisah Malin kundang sebenarnya memiliki banyak versi. Inilah yang menjadi karakteristik sebuah cerita rakyat. Meskipun begitu garis besar ceritanya tetaplah sama. Cerita dimulai dari kisah Malin yang tinggal bersama dengan ibunya yang bernama Mande Rubaya. Malin dan ibunya bermukim di tepi pantai dengan kondisi ekonomi yang pas pas an.

Malin kecil merupakan anak yang baik. Beranjak dewasa dirinya sangat menyayangi ibunya. Malin tidak pernah terpisah dengan sang ibu. Ibu Malin juga mencurahkan segala kasih sayangnya untuk malin. Mereka selalu perhatian satu sama lain. Hubungan ibu dan anak ini sangat erat dan tampak seperti tidak dapat dipisahkan.

  1. Malin Merantau Untuk Mengubah Nasib

Saat Malin beranjak dewasa, dirinya bertekad untuk mengubah nasib dirinya dan sang ibu. Malin meminta izin untuk merantau. Mande Rubaya menyambut keinginan anaknya dengan ikhlas. Dia mendukung segala keputusan yang hendak Malin ambil. Akhirnya berangkatlah Malin ke tanah rantau berbekal nasi yang dimasak sepenuh hati oleh ibunya.

Malin berangkat dengan naik kapal besar. Malin berpamitan dengan sang ibu. Mande Rubaya melepas kepergian anaknya dengan tangis dan harapan. Setiap hari sang ibu berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan anaknya. Hari demi hari Mande Rubaya jalani dengan sebatang kara. Setiap pagi dan menjelang sore dia selalu berharap Malin pulang dengan selamat.

  1. Malin Menikah Dengan Putri Bangsawan

Siapa sangka jika doa ibu Malin didengar oleh yang maha kuasa. Malin yang tidak kembali selama bertahun tahun ternyata telah menikah dengan putri seorang bangsawan. Lantas apa yang telah dilakukan Malin? Dia tidak pernah memperkenal kan istrinya kepada Mande Rubaya. Tidak pernah sekalipun Malin kembali untuk menjenguk ibunya.

Di cerita Malin Kundang disebutkan bahwa kehidupannya Malin berubah setelah merantau. Meskipun begitu dia telah melupakan ibunya yang selama ini berjasa. Malin telah dibutakan dengan kemewahan yang dia miliki. Tentu hal ini tidak baik untuk dilakukan karena bagaimanapun juga ibu Rubaya telah mendedikasikan hidupnya untuk kebahagiaan Malin.

  1. Malin Kembali Dan Tidak Mengakui Ibunya

Suatu hari dari kejauhan tampak kapal besar akan berlabuh di tepi pantai desa tersebut. Di tengah kegaduhan warga, Ibu Malin berharap jika di kapal tersebut terdapat sosok Malin yang hendak puang untuk menemuinya. Malin bertemu dengan Rubaya namun dia pura pura tidak kenal dengan ibunya. Sikapnya itu lantas membuat Rubaya merasa sakit hati.

  1. Ibu Malin Meminta Keadilan Dari Yang Kuasa

Disertai dengan hati yang pilu, Rubaya berdoa kepada Tuhan untuk diberi keadilan. Seketika kapal Malin diterjang dengan ombak dan tenggelam akibat bertabrakan dengan karang. Keesokan harinya di lokasi tersebut ditemukan batu yang menyerupai anak yang sedang bersujud. Sekarang kisahnya Malin kundang banyak ditemukan dalam kumpulan buku cerita anak.

Batu dengan posisi bersujud disinyalir merupakan sosok Malin yang berubah menjadi batu akibat perlakuan kasarnya terhadap sang ibu. Secara turun temurun cerita ini terus berkembang di tengah masyarakat. Kisah ini menjadi bukti sekaligus pelajaran bahwa seorang anak tidak boleh melupakan jasa ibunya. Doa ibu adalah doa yang selalu didengar oleh Tuhan.

Scroll to top